Jumlah Data : 7072
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
6841 | Uji Coba Pembuatan Barang Peralatan Rumah Tangga (House Hold) Dari Batik Yang Berselera Pasar Kode Panggil: BBKB/75.02/Wid/u/200 |
Batik tradisional merupakan produk andalan yang jangkauannya pasarnya terbatas karena desainnya yang mononton. Namun saat ini penggunaan batik tradisional sudah mulai berkembang tidak terbatas untuk bahan busana saja akan tetapi sudah mulai dimanfaatkan untuk produk-produk house hold. Seperti diketahuai bahwah produk peralatan rumah tangga (house hold|) merupakaan salah satu produk yang sangat diminati oleh masyarakat, antara lain berupa sarung bantal kursi, sarung bantal lantai,taplak meja, alas makan, bed cover dan produk interior lainnya.Hal tersebut sangat dipengaruhi oleh budaya masyarakat itu sendiri, yang mana selalu ingin sesuatu yang baru. Fenomena ini akan menjadi peluang untuk mengubah sumber daya budaya tersebut menjadi sumber daya ekonomi.Salah satu cara yang dapat ditempuh ialah melakukan terobosan dengan menciptakan tren dan image tentang produk house hold baik didunia internasional, nasional maupun regional. Untuk menyikapi peluang tersebut diatas maka dapat dilakukan upaya pemanfaatan sumber daya yang ada, antara lain dengan memadukan bahan-bahan tekstil tradisional menjadi produk ekslusif yang disukai oleh konsumen. Upya ini tidak terlalu sulit untuk dilakukan mengingat sarana pendukungnya tersedia, antara lain bahan baku berasal dari dalam negeri,sumber daya manusia di bidang ini cukup memedai, teknologi yang diterapkan cukup sederhana, sehingga peluang ini layak untuk dimanfaatkan. selain itu berdasarkan uji coba yang telah dilakukan diperoleh data tentang biaya produksi yang tidak terlalu tinggi, sehingga masih mampu bersaing denganproduk lain yang sejenis. Permasalahan yang ada hanya pada pengembangan desain produk yang harus selalu dilakukan untuk menciptakan produk yang up to date. | Endang Wisnu Widayati | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2003 | batik |
6842 | Uji Coba Pasar Produk Kerajinan Dan Batik Kode Panggil: BBKB/061.4/Ruf/u/200 |
Diharapkan hasil kegiatan ini dapat menjadi tolok ukur kemampuan SDM BBKB untuk menghasilkan produk2 litbang yang laku di pasar. Disamping itu, juga diharapkan bermanfaat dan menambah wawasan maupun pengetahuan dan kemampuan bagi UKM untuk mengembangkan produknya menjadi produk yang spesifik. Dari hasil uji coba pasar ini dapat ditarik kesimpulan, bahwa sebagian produk hasil litbang BBKB mampu memenuhi selera pasar, diantaranya produk obi hasil kaloborasi antara perajin obi negara Jepang dengan desain batik Indonesia, produk kerajinan kertas seni, produk asesori wanita dari kulit jomok, produk kerajinan anyaman, produk kerajinan laminasi bambu, produk kerajinan laminasi bambu, produk kerajinan wave, sashiko dan sbginya. Beberapa produk masih belum memenuhi permintaan pasar. Sedang hasil litbang unggulan balum bisa mancapai final. | Dra. Evi Yuliati Rufaida | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2004 | pasar kerajinan dan batik |
6843 | Penelitian Arah Warna Pada Pewarnaan Produk Kerajinan Logam Non Ferrous Kode Panggil: BBKB/669.7/Suh/p/200 |
Kebersihan benda kerja mutlak diperlukan untuk memperoleh hasil produk yang optimal, baik penghilangan kotoran mengandung lemak maupun karat/oksidasi. Untuk pewarnaan logam tembaga, kuningan maupun perak arah warna akan dapat diperoleh seiring dengan penggunaan komposisi bahan pewarna yang digunakan, sedangkan untuk ketuaan/kerataan warna tergantung kepada penggunaan konsentrasi dak waktu pengerjaan. Pewarnaan logam alumunium harus melalui tahap proses anodisasi agar pelakatan zat warna terhadap benda lebih sempurna/optomal (karena lapisan bersifat anodis/berpori). Proses akhir dari pewarnaan logam benda kerja dilakukan proses penutupan dengan menggunakan lapisan penutup/coating transparan (larutan organik). | Ir. Dwi Suheryanto | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2002 | kerajinan logam |
6844 | Pengembangan Gondorukem Sebagai Pengganti Lak/Malam Pada Industri Kecil Pembatikan Kode Panggil: BBKB/665.3/Kun/p/95- |
Telah dicoba memanfaatkan gondorukem sebagai komponen utama dalam formulasi yang dapat memperkuat ketahanan zat peka cahaya terhadap pengaruh mekanik dan kimia dalam proses pencapan kasa, yang menggantikan fungsi lak merah. Gondorukem dilarutkan dalam pelarut2 organik selektif seperti: terpentin, tiner, super tiner, verdiner, toluen, minyak tanah dan spiritus sampai kekentalan tertentu kemudian diberi penstabilisator yang pencampurannya melalui sistem emulsi, dimana jenis emulsifier yang digunakan juga dibuat variatif. Kecepatan pengadukan dan waktu pembentukan emulsi dianggap konstan (+ 5000 rpm, selama 5 menit). Untuk menentukan tingkat ketahanan yang optimal, hasil formulasi setelah dioleskan diatas lapisan peka cahaya pada kasa cap dan dalam keadaan kering diuji ketahannya terhadap gosokkan (mekanik) dan pasta zat warna (kimia). Hasil pengujian dibandingkan dengan ketahanan zat penguat lain yang biasa dipakai seperti : lak merah, renyulux dan kopal vernis. | Ir. Kun Lestari WF | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1996 | Gondorukem |
6845 | Pengkajian Aspek Kelembagaan Pengembangan IKM Batik Di Sragen, Karanganyar Dan Sukoharjo Kode Panggil: BBKB/75.02/Far/p/199 |
Farida Dipl. Teks | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 1999 | batik sragen | |
6846 | Penelitian Penerapan ZWA Dan Kombinasinya Pada Produk Batik Dan Tekstil Kerajinan Kode Panggil: BBKB/667.2/Has/p/200 |
Zat warna alam dalam aplikasinya digolongkan menjadi 4 yaitu : mordan, bejana (indigo), direk,asam/basa. Sebagian besar zat warna alam adalah golongan mordan, terdapat dalam tanaman. Zat warna alam mempunyai sifat : warnanya timbul setelah dibangkitkan. Pencelupan zat warna alam dilakukan dengan urutan : pemordanan, pencelupan, fixasi dan pencucian. Pemordanan dimaksudkan agar zat warna alam lebih mudah terserap ke dalam serat (pada saat pencelupan),fixasi selain membangkitakan warna juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan luntur warna. Dari hasil uji pada kain yang dicelup dengan zat warna alam, baik celupan panas maupun dingin, dapat diketahui bahwa nilai (indigo) memiliki daya tahan luntur warna baik sedangkan mordan: kurang, sedang sampai dengan cukup. Untuk memperbaiki warna zat warna mordan yang tahan luntur warnanya kurang, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. | Ir.M Hasanudin | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2001 | Zat warna alam |
6847 | Desiminasi Teknologi Batik Di Pontren Tuban Kode Panggil: BBKB/75.02/Soe/d/200 |
Kegiatan Penyuluhan, pelatihan, dan pembinaan industri kecil dan menengah (IKM) batik di Pondok Pesantren merupakan suatu kegiatan transfer of tecnology, yang dapat menjadi bekal bagi para santrinya. Demikian setelah selesai mengikuti pendidikannya di Pondok Pesantren, para santri kelak bisa menciptakan/mendapatkan pekerjaannya sebagai perajin batik. Balai Besar penelitian dan pengembangan industri Kerajinan dan Batik melalui proyek pengembangan dan pelayanan teknologi industri kerajinan dan batik, dalam tahun anggaran 2002 bekerjasama dengan kantor Departemen Agama Kab.Tuban dan Dinas Perindustrian perdagangandan koperasi Kab.Tuban, telah melaksanakan kegiatan Diseminasi Teknologi proses Batik di pondok Pesantren "Al-Mustofawijah" Palang,Tuban,Jawa Timur. Kegiatan tersebut diikuti oleh 30 orang santri putra/putri dan berlangsung dari tanggal 19 Agustus 2002 hingga 4 september 2002. Materi yang diberikan dalam diseminasi tersebut terdiri dari pengetahuan alat/bahan,proses desain batik, dan proses pembuatan batik (produk), baik teori maupun praktek. ke30 santri (peserta) selama kegiatan diseminasi tersebut telah menghasilkan produk-produk,berupa : 12 Lembar loper batik tulis berbahan kain kapas. Pada akhirnya kegiatan diseminasi, dilakukan penandatangan Berita Acara Serah Terima Barang, dimana seluruh peralatan praktek, bahan-bahan, dan produk-produk hasil diseminasi diserahkan seluruhnya oleh proyek pengembangan dan teknologi industri kerajinan dan batik kepada Pondok Pesantren "Al-Mustofawiyah "Palang,Tuban,Jawa Timur. | Soewardjono, B.Sc. | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2002 | batik tuban |
6848 | Peningkatan Mutu Bahan Baku Dan Produk Pada IRTK Bambu Dan Kayu Di Yogyakarta, Ciamis Dan Tasikmalaya Kode Panggil: BBKB/633.58/Pri/p/20 |
Program peningkatan Mutu bahan baku dan produk pada IRTK Bambu dan Kayu di Yogyakarta, Tasikmalaya dan Ciamis ini meliputi kegiatan : - Percobaan labratorium - Desiminasi. Percobaan laboratorium yang dilakukan adalah uji coba alat pengering, uji coba alat Boucherie-Morisco dan pewarnaan iratan bambu dengan menggunakan zat warna alam. Kegiatan Desiminasi dilaksanakan di 3 tempat masing2 tempat selama 5 hari dengan peserta 10n orang. Desiminasi di Yogyakrata dengan materi. - Pengawetan bambu dengan system Boucherie-Morisco - Pewarnaan iratan bambu dengan zat warna alam (secang dan jambal). Desiminasi di Tasikmalaya dan Ciamis dengan materi: - Pengeringan kayu - Pengawetan iratan bambu dengan system Boucherie-Morisco - Pewarnaan iratan bambu dengan zat warna alam. Hasil evaluasi kegiatan ini menunjukkan bahwa alat tersebut masih perlu sedikit disempurnakan agar dapat dipergunakan untuk meningkatkan mutu kayu dan bambu di lapangan. Namun secara keseluruhan desiminasi tersebut dapat meningkatkan dan menambah pengetahuan perajin di bidang pengawetan dan pengeringan kayu dan bambu. | Ir.Endang Pristiwati | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2001 | IRTK bambu dan kayu |
6849 | Uji Coba Pembuatan Fashion Dari Bahan Yang Diproses Dengan Teknik Printing Dan Pembatikan Kode Panggil: BBKB/687/Dji/u/2004 |
Pelaksanaan kegiatan rutin BBKB tahun 2004 salah satunya dengan judul "UJI COBA PEMBUATAN FASHION DARI BAHAN YANG DIPROSES DENGAN TEKNIK PRINTING DAN PEMBATIKAN". Bahan baku yang digunakan adalah kain rajut catton. Berbagai desain dan proses diuji coba, baik pewarnaan maupun penjahitannya. Hasil paling baik didapatkan bila pembatikan printing dilakukan sebelum penjahitan. Dalam pengerjaan proses-prosesnya perlu spesialisasi kerja.kegiatan ini perlu dilanjutkan untuk menguji desain-desain yang tercipta bagaimana daya saingnya dipasar. Untuk itu perlu kegiatan uji coba agar tercipta image brand. | Djijono,Bk.Teks | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2004 | Fashion |
6850 | Pembuatan Produk Batik Kulit Kayu JOmo Sebagai Barang Kerajinan Kode Panggil: BBKB/631.571/Mur/p/2 |
Dra.E. Sri Murwati | Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan Dan Batik | 2004 | Kulit Kayu Jomo |