21


PRESS RELEASE

BALAI BESAR KERAJINAN DAN BATIK MELAKSANAKAN CALON TENANT INKUBATOR INNOVATING JOGJA 2020 SECARA ONLINE DI MASA PANDEMI COVID-19

Industri Kerajinan dan Batik merupakan salah satu sektor industri yang dapat mengakselerasi perekonomian daerah dan nasional dengan cepat. Industri Kerajinan dan Batik juga memiliki resiliansi yang tinggi terhadap krisis ekonomi.  Terbukti pada pada krisis ekonomi tahun 1998 industri ini justru meraih manfaat dari penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat. Kekuatan dari Industri kerajinan dan batik bersumber dari kreatifitas sumber daya manusia yang membuatnya, faktor lainnya adalah bahan bakunya yang relatif banyak tersedia. DI. Yogyakarta dan sekitarnya merupakan lokasi yang cocok, tepat dan lengkap untuk mengembangkan industri kerajinan dan batik. Di daerah ini memiliki akar budaya tradisi yang kuat, Sumber Daya Manusia yang dikenal kreatif dan ulet, akses bahan baku dan  sumber daya alam yang cukup mudah, memiliki berbagai perguruan tinggi yang selalu menyediakan teknologi yang inovatif, serta memiliki lembaga litbang khusus industri kerajinan dan batik

Demikian juga di Awal tahun 2020 ini, Pandemi COVID-19 yang melanda seluruh juga memberikan imbas terhadap pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta yang melesu.  Balai Besar Kerajinan dan Batik di Yogyakarta sebagai salah satu unit litbang Kementerian Perindustrian yang khusus menangani industri kerajinan dan batik, yang didukung oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustian serta Bio HadiKesuma Management Training dan Consulting (BHMTC). Terus berupaya mendukung pertumbuhan IKM di DIY dan sekitarnya melalui pendekatan inovasi. Balai Besar Kerajinan dan Batik kembali melaksanakan kegiatan Innovating Jogja 2020.  Pada masa Pandemi COVID-19, Innovating Jogja melakukan Seleksi calon tenant Inkubator secara Online melalui Video Call . Kegiatan ini diikuti oleh 44 peserta yang lolos seleksi administratif dari 94 peserta yang mengirimkan Proposal. Seleksi dilaksanakan oleh 3 orang juri yang terdiri dari Ir. Titik Purwati Widowati, MP (Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik), Bp. Febriyo Hadikesuma (CEO dari BHMTC) dan Bp. Amir Panzuri (APIKRI) yang dilaksanakan mulai tanggal 21 April sampai dengan 4 Mei 2020.  Melalui kegiatan ini Balai Besar Kerajinan dan Batik dan  Kementerian Perindustrian mampu mendorong, mengawal dan menfasilitasi ide-ide dan  inovasi luar biasa yang dilakukan secara mandiri dan berkolaborasi oleh para pelaku industri kerajinan dan batik.

Bagikan di Media Sosial Anda