Jumlah Data : 7072
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
91 | Kreativitas Pengembangan Wastra Shibotik Kode Panggil: 75.02 Kud k |
Buku Kreativitas Pengembangan Wastra Shibotik akan melengkapi serial batik dengan tajuk kreativitas, menyusul pada buku-buku sebelumnya. Perajin batik akan disuguhkna dengan istilah-istilah unik yang dikemas dari penulis atas pengalaman dalam memproduksi batik yang kita semua tahu bahwa, pekerjaan produksi batik ini merupakan art collective yang artinya melibatkan banyak pemilik keahlian atau keterampilan (artisan), sehingga ketika akan mendelegasikan pekerjaan, sebaiknya sehemat mungkin kata, namun cukup dimengerti dikarenakan ada penjelasan pekerjaan sebelumnya. Shibotik merupakan kolaborasi teknik dalam proses pembuatan wastra bermotif yang dikerjakan dengan proses perintangan warna dan penyusunan ragam hias yang disesuaikan dengan konsep pembuatnya. Pekerjaan dalam membuat wastra shibotik, sebenarnya bukan hal yang baru. Perajin batik sudah banyak yang melakukan cara-cara kreatif dalam melakukan kolaborasi teknik shibori dan proses pembuatan batik menggunakan lilin panas sebagai perintang warnanya. Namun dalam diri perajin batik berhak memuaskan keinginan dan daya kreatifnya dalam melakukan eksplorasi-eksplorasi yang senantiasa akan menghasilkan kepuasan tersendiri. Dalam setiap pekerjaan karya seni batik, selalu menghasilkan sesuatu yang diluar ekspektasi senimannya. Hasil akhir dari sebuah karya seni yang dikerjakan dengan penuh cinta, kriya, karya, dan karsa. Menghasilkan sebuah karya yang penuh dengan warna dan makna. | Komarudin Kudiya | Instangrafika | 2023 | batik |
92 | Kendaraan Tradisional Khas Yogyakarta Pit Onthel (Sepeda kayu) Sebagai Tema Penciptaan Batik Eco Friendly Kode Panggil: 75.02 War k |
Potensi pasar bagi produk batik dan potensi kepariwisataan di wilayah Kota Yogyakarta sangatlah menjanjikan, apalgi didukung dengan predikat sebagai kota tujuan wisata terbesar setelah Bali. Langkah strategis yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi sekaligus mengatasi agar produk batik yang diproduksi dapat menjawab selera pasar yang dinamis sehingga mampu memiliki daya saing produk yang diperhitungkan terutama di era pasar global seperti sekarang ini,salah satu caranya adalah dengan melakukan upaya terobosan melalui penciptaan dan pengembangan produk batik yang inovatif dengan mengambil tema seni budaya lokal, di antaranya adalah dengan mengangkat kendaraan tradisional di Kota Yogyakarta sebagai tema penciptaan produk batik eco friendly atau ramah lingkungan. Hal ini merupakan sebuah langkah dan upaya yang nyata untuk mengangkat nilai tambah khususnya bagi para perajin di wilayah ini. Produk batik ramah lingkungan adalah produk batik yang mempergunakan bahan baku pewarnaan utama yang berasal dari zat warna alami atau non sintetis. Produk yang dikategorikan sebagai produk go green ini dinilai tepat untuk diplikasikan, karena selain memiliki nilai jual atau nilai ekonomis yang tinggi,juga dapat mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Hal ini mengingat dampak buruk jangka panjang penggunaan bahan sintetis secara masif dalam memproduksi batik secara masal, secara lambat laun juga akan berpengaruh pula pada kelangsungan ekosistem di wilayah ini. Oleh karena itu penciptaan produk batik ramah lingkungan atau berbasis eco friendly ini merupakan sebuah upaya terobosan atau inovasi positif, mengingat kebutuhan akan produk batik juga terus meningkat. | Sugeng Wardoyo, dkk | BP ISI Yogyakarta | 2019 | |
93 | Warta Akab: Wahana Komunikasi,Publikasi Dan Informasi Ilmiah Kode Panggil: 05 Mad w 05.Juli 2020 |
Kurnia Widhi Astuti | Politeknik AKA | 2020 | ||
94 | Indonesian Batik : Tranforming Tradition Into a Modern Trend Kode Panggil: 75.02 Nur i |
Mungkin ada banyak sekali bentuk warisan budaya Indonesia yang berakar dari zaman kuno dan telah bertahan dalam ujian waktu dengan memperbaharui diri di zaman modernitas tinggi ini. Di kalangan elit yang sangat kecil ini, batik adalah juaranya. Sebagai teknik dekorasi perintang warna yang dipraktikkan di beberapa daerah di Nusantara sejak lama, batik berkembang dan berkembang hingga dewasa di Jawa yang dijajah Belanda pada akhir abad ke-19. Pertama kali terkurung di ranah aristokrasi Jawa, beredar hanya di kalangan kelas atas lokal, batik telah menempuh jalur sejarahnya yang unik – berkat restu modernitas yang melahirkan komersialisme seperti yang kita kenal sekarang. Batik telah berhasil mengatasi masa-masa sulit - seperti Perang Dunia II (kelahiran gaya Jawa-Hokokai), melampaui provinsial menjadi pembentukan gaya nasional (pengenalan Batik Indonesia pada 1960-an atas perintah presiden pertama Sukarno), mengubah dirinya sendiri ke mode modern (terobosan teknis dilakukan oleh desainer Iwan Tirta pada tahun 1970-an dengan gaun haute-couture-nya) - sebelum mengambil langkah cepat menjadi mode jalan raya dari tahun 1980-an (produksi massal, berorientasi pasar tekstil cetak motif batik ) hingga gelombang kegemaran membatik akhir-akhir ini beberapa tahun terakhir ketika beberapa perancang busana muda seperti Edward Hutabarat memperbaharui batik menjadi 'the next cool thing' bagi para wanita urban paling kosmopolitan. Baik sebagai teknik maupun motif - sebenarnya, keduanya tidak dapat dipisahkan ketika berbicara tentang batik Indonesia - batik telah menentukan gaya nasional, dengan gemilang merayakan budaya lokal yang beragam yang telah membentuk negara-bangsa yang kita kenal sebagai Indonesia. Namun tantangan zaman tidak pernah berhenti. Seperti halnya banyak tradisi – begitu kaya makna dan simbol – batik perlu beradaptasi, meremajakan dan mengkontekstualisasikan diri di masa yang kompleks ini. Namun segala capaian teknis dan kemungkinan-kemungkinan yang mustahil tidak boleh menghapus pemahaman kita tentang apa yang membedakan batik: teknik dekorasi tahan pewarna yang selama ini hanya mungkin dilakukan dengan keterlibatan langsung tangan manusia dan pengrajin individu. Jangan disalahpahami lagi bahwa batik adalah tekstil tahan celup yang dibuat dengan canting atau stempel tembaga, dan tidak lebih. | Wiendu Nuryanti | Ministry of Culture and Tourism of Republic Indonesia | 2008 | |
95 | Kreativitas dalam Pembuatan Canting Cap Batik Tembaga Kode Panggil: 75.02 Kud k |
Buku ini merupakan panduan yang langka dalam dunia batik tradisional. Menggambarkan secara lengkap langkah-langkah awal hingga akhir pembuatan cap batik berbahan tembaga, baik secara konseptual maupun praktiknya. Disusun berdasarkan pengalaman pribadi penulis sel sebagai praktisi, pengusaha, ilmuwan, pendidik, dan organosator institusi perbatikan di Indonesia. Dilengkapi skema-skema yang berfungsi sebagai upaya memperjelas atau mempermudah tahapan kerja pembuatan cap batik tembaga. Selain itu disertakan berbagai pola dan motif batik cap yang bertujuan merangsang inspirasi dan kreativitas operajin batik dan pembacadiperkenalkan dengan lustrasi gambar motif-motif kreasi desain batik cap karya penulis. | Komarudin Kudiya | CV Instan Grafika Sejahtera | 2023 | batik |
96 | Batik Histologi: Ekspresi Cultureneusship Kedokteran
Kode Panggil: 75.02 Cah b |
Batik merupakan salah satu warisan budaya asli Indonesia yang telah disahkan UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non Bendawi. Seiring perkembangan zaman, batik turut mengalami modernisasi baik dari segi motif dan teknik pembuatannya. Batik kontemporer merupakan salah satu bentuk pengembangan dari motif yang telah ada sebelumnya, dan buku ini mencoba untuk mengusung batik histologi sebagai salah satu alternatif desain motif batik kontemporer yang layak untuk dikembangkan. Batik histologi terinspirasi dari struktur tubuh manusia yang dilihat dari aspek mikroskopis, menjadikannya berbeda dari motif batik lazimnya. Dalam buku ini, batik histologi tidak hanya disifati sebagai salah satu ekspresi kebudayaan Indonesia yang unik, tetapi juga digali dari potensinya sebagai culturepreneurship, atau kewirausahaan berbasis seni dan budaya, yang dimotori oleh mahasiswa dan dosen yang berkecimpung di kedokteran. Bidang entrepreneurship pada era Revolusi Industri 4.0 yang akan segera melaju menuju Society 5.0 ini sering dikaitkan dengan pengembangan big data, teknologi informasi, Internet of things, dan artificial intelligence. Meskipun demikian, cepatnya perubahan dan dinamika teknologi ini hendaknya tidak meninggalkan nilai-nilai kebudayaan yang sarat makna agar kita tetap mampu hidup sebagai makhluk sosial dan makhluk yang berbudaya. Selain itu, adanya kebijakan Kampus Merdeka semakin melegalkan para akademisi muda untuk mempelajari keilmuan lintas bidang untuk memperkaya pandangan dan melahirkan ide inovatif. Oleh karenanya, batik histologi ini hadir sebagai ekspresi generasi milenial dan generasi Z dari dunia kedokteran yang ingin membangun perspektif lain dari bidang entrepreneurship. | Wike Astrid Cahayani, dkk. | Universitas Brawijaya Press | 2021 | batik |
97 | Filosofi Teras Kode Panggil: 171 Man f |
Lebih dari 2.000 tahun lalu, sebuah mazhab filsafat menemukan akar masalah dan juga solusi dari banyak emosi negatif, Stoisisme, atau Filosofi Teras, adalah filsafat Yunani-Romawi kuno yang bisa membantu kita mengatasi emosi negatif dan menghasilkan mental yang tangguh dalam menghadapi naik-turunnya kehidupan. Jauh dari kesan filsafat sebagai topik berat dan mengawang-awang, Filosofi Teras justru bersifat praktis dan relevan dengan kehidupan Generasi Milenial dan Gen-Z masa kini. | Henry Manamparing | Penerbit Buku Kompas | 2021 | |
98 | Warta Akab: Wahana Komunikasi,Publikasi Dan Informasi Ilmiah Kode Panggil: 05 Mad w 05.Des 2020 |
Muhammad Jihad Madiabu dkk | Politeknik AKA | 2020 | ||
99 | Warta Akab: Wahana Komunikasi,Publikasi Dan Informasi Ilmiah Kode Panggil: 05 Ard w 05.Des 2021 |
Ardina dkk | Politeknik AKA | 2021 | ||
100 | Gema: Media Informasi & Promosi Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kode Panggil: 05 Dir g Okt 2021 |
Teknologi Tepat Guna Kreasi Balai Besar Kerajinan dan Batik Yogyakarta (hlm. 34-35). Sistem Manajemen Mutu IKM Mainan Anak (hlm 74-75 | Jay dkk | Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka | 2021 |