Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
131 | Menguak Sosok Mitologis di Keraton Kanoman Cirebon dan Keraton Yogyakarta Kode Panggil: 75.02 Pan m |
Buku hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para akademisi yang akan mengajarkan ataupun mempelajari lebih dalam tentang budaya nusantara yang spesifik yaitu sosok mitologis dari dua keraton besar di Pulau Jawa. Penelitian lintas keilmuan ini melibatkan para dosen yang berada di lingkungan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha. Buku ini merupakan luaran hibah yang didanai Universitas Kristen Maranatha dalam menggali budaya Nusantara. Sosok mitologis masa dahulu diimplementasikan ke dalam karya seni yang dipadukan dengan trknologi digital. aRncangan tersebut menjadi kebaraun yang diusung ke dalam karya penciptaan. Semoga buku yang digagas dari kearifan lokal ini dapat menggerakkan insan kreatif Indonesia. | Ariesa Pandanwangi dkk | Yayasan Lembaga Gumun Indonesia | 2021 | batik |
132 | Batik From the Courts of Java and Sumatra Kode Panggil: 75.02 Sme b |
Batik adalah salah satu bentuk seni Indonesia yang paling berkembang dan menempati posisi khusus dalam sejarah dan budaya negara. Pergantian agama (Hindu, Budha, dan Islam), gelombang penjajahan (Cina, India, Arab, Portugis, Belanda, dan Inggris), dan berkembangnya kebudayaan yang sangat canggih di keraton Jawa dan Sumatera yang mendorong supremasi kaum bangsawan, semua meninggalkan jejaknya pada perkembangan batik. Dalam masyarakat yang sadar pangkat, pembedaan kelas dibuat berdasarkan jenis tekstil yang dikenakan dan polanya—banyak gaya dan motif pakaian merupakan hak prerogatif royalti—walaupun perkembangan batik Indo-Eropa menyebabkan meluasnya penggunaan sarung. Ke-71 tekstil batik yang ditampilkan dalam buku ini merupakan koleksi Rudolf G. Smend. Sebagian besar berasal dari periode 1880-1930 ketika seni membatik di Jawa mencapai puncaknya. Berasal dari kraton provinsi dan keagungan Yogyakarta dan Surakarta di Jawa Tengah adalah kain pinggul, dada, bahu, dan kepala dalam pola geometris yang teratur, teratur, dalam warna coklat soga alami, biru nila, hitam, dan krem. Warna yang lebih cerah dan desain yang lebih bebas pada sarung yang dibuat di Cirebon, Pekalongan, Lasem, dan kota-kota lain di sepanjang pantai utara komersial Jawa dengan fasih membuktikan perpaduan bentuk, motif, dan warna asli, dengan pengaruh luar. Sumatera Selatan, dengan warisan Muslimnya, menyumbangkan kain bahu besar dan jilbab, sering kali bertuliskan doa-doa Alquran. Kain yang luar biasa ini dilengkapi dengan enam belas foto vintage dari koleksi Leo Haks, yang menunjukkan bagaimana batik dipakai di pengadilan dan di tempat lain. | Donald J. Harper | Periplus | 2004 | Batik |
133 | Reading the Journey of Indonesia Batik Kode Panggil: 75.02 Pan r |
Beragam pendapat tentang wacana batik mulai dari aspek sejarah, budaya hingga perkembangan terkini di masa kini. Perjalanan panjang batik Indonesia mengalami pasang surut dalam upaya bertahan dari zaman yang penuh tantangan. Nilai dibalik batik terus mengalami pergeseran dari makna sakral hingga penerapannya pada benda-benda fungsional sehari-hari. Tapi budaya yang hidup dan berkembang dalam perubahan selaras sepanjang waktu | Ariesa Pandanwangi dkk | Ideas Publishing | 2021 | batik |
134 | Pembuatan Motif Batik dengan Turtle Graphics Kode Panggil: 75.02 Rat p |
Merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti lintas fakultas yang berada di bawah lingkungan Universitas Kristen Maranatha. Hasilnya adalah sebuah program pembuatan batik dengan menggunakan graphic. Program ini dapat dengan mudah diimplementasikan ke dalam industri kreatif perbatikan. Motif yang dikembangkan dalam tahap awal penelitian ini adalah motif geometris horizontal, vertikal, dan garis lengkung. Motif yang dihasilkan diberi nama lokal, karena tim peneliti berupaya mengangkat potensi lokal daerah. Motif lainnya diambil dari motif batik yang sudah melegenda seperti motif kawung. | Ratnadewi dkk | Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia | 2021 | batik |
135 | Balinese Textiles: For Gods and People Kode Panggil: 677 Wro t |
Menginformasikan tentang Kryzsztof Musial, seorang pengumpul kain Bali beserta koleksinya. Koleksi tersebut telah dipamerkan di Central Museum of Textiles. Di antara contoh batik dan ikat yang indah, teknik rumit, ikat ganda sangat patut diperhatikan. Teknik yang sangat sulit dan menuntut ini, melibatkan pewarnaan lusi dan pakan yang terpisah. Selanjutnya membutuhkan ketelitian tenun yang luar biasa untuk membuat tenun geringsing. Menggunakan metode kuno (seperti kapas pemintalan tangan) dan hanya pewarna alami. | Maria Wronska-Friend | Central Museum of Textiles | 2015 | |
136 | Mozaik Seni dan Budaya Indonesia: Ragam Rumah Ibadah di Indonesia Kode Panggil: 726.9 Aha m |
Menguraikan enam agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia yaitu Islam. Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Khonghucu. Dilengkapi dengan informasi mengenai Aliran Kepercayaan. Selanjutnya disampaikan uraian mengenai rumah ibadah Hindu, Budha, Islam, dan Kristen. Selain itu ditambahkan dua belas masjid bersejarah dari berbagai daerah di Indonesia. Ditutup dengan arsitektur dan budaya dua gereja. | Ari Ahadrian | PT Citra Aji Parama | 2015 | |
137 | Mozaik Seni dan Budaya Indonesia: Motif Kain dan Busana Tradisional Indonesia Kode Panggil: 391 Aha m |
Menginformasikan berbagai kain yang dominan pada masing-masing daerah di seluruh Indonesia seperti batik Aceh, songket Sumatra Barat, batik Yogyakarta, dan lain-lain.. Semua disertai dengan jenis motif beserta filosofinya. Selain itu juga diuraikan mengenai pakaian adat dan busana pengantin. Mulai dari busana pengantin, baik pria maupun wanita, aksesoris yang digunakan dan makna yang tersirat. | Ari Ahadrian dkk | PT Citra Aji Parama | 2015 | |
138 | Lenggok Betawi di Balik Narasi Visual Batik Betawi Kode Panggil: 75.02 Pan l |
Buku ini merupakan hasil penelitian lintas institusi, yang melibatkan sentra pembatikan dari lima kota yaitu Cirebon, Garut, Yogyakarta, Jakarta, dan Pekalongan. Terdiri atas empat seri yang mewakili setiap daerah penelitian di sentra pembatikan. Merupakan bagian dari luaran hibah yang didanai oleh Kemendikbudristek. Hasilnya diupayakan dapat menggalakan industri kreatif melalui batik bercerita. Motif-motif yang diusung adalah rancangan baru berupa cerita tentang Betawi masa lalu dan kini yang dipadukan di atas selembar kain batik. Rancangan tersebut menjadi kebaruan yang diusung ke industri kreatif di sentra pembatikan. Harapannya motif batik yang digagas dari kearifan lokal ini dapat menggerakkan industri kreatif yang sempat suram di masa pandemi. Proses pembuatannya dapat menginspirasi para pembatik lovers dan masyarakat pencinta batik. | Ariesa Pandanwangi dkk | Yayasan Lembaga Gumun Indonesia | 2021 | batik |
139 | Narasi Visual Dibalik Motif Batik Purwakarta Kode Panggil: 75.02 Pan n |
Bagaimana kekuatan lokal dan potensi sebuah daerah diungkapkan dalam bentuk motif? Penting untuk mengangkat kearifan lokal yang menjadi potensi daerah, karena kearifan lokal terbentuk sebagai proses interkasi antara manusia dengan lingkungannya dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhannya. Proses-proses terbentuknya kearifan lokal sangat bergantung kepada potensi sumberdaya alam dan lingkungan serta dipengaruhi oleh pandangan, sikap, dan perilaku masyarakat setempat terhadap alam dan lingkungannya. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat Purwakarta dalam membangun sebuah identitas daerah berbasis potensi wilayahnya menjadi menarik dikaji dalam buku ini. Buku ini merupakan hasil curah pemikiran lintas fakultas di kampus Universitas Kristen Maranatha, sekaligus merespon kebijakan pemerintah daerah Purwakarta dalam menggenjot industri kreatifnya yang salah satunya menjadikan daerahnya dapat menghasilkan batik dengan motif khas Purwakarta. Diharapkan motif batik Purwakarta yang dirancang dengan program turtle graphic menjadi nilai kebaruan dalam skala nasional karena diharapkan dapat sebagai aplikasi digital bagi para agent pembatikan. | Ariesa Pandanwangi | Yayasan Lembaga Gumun Indonesia | 2021 | batik |
140 | Implementasi Bahasa Python Pada Motif Batik Tasikmalaya Kode Panggil: 75.02 Rat i |
Buku Implementasi Bahasa Python pada Motif Batik Tasikmalaya adalah gabungan dari seni dan teknik berupa pemrograman komputer dengan bahasa Python menggunakan algoritme turtle graphics. Bahasa pemrograman Python mempunyai unggulan dapat dengan mudah digunakan dan bersifat open source. Teknik-teknik pemrograman dijelaskan lebih aplikatif denganlangsung penerapannya pada pembuatan motif batik Tasikmalaya. Motif batik hasil turtle graphics ini dapat digunakan pada pembatik tradisional maupun modern, sebagai pola dasar ketika membatik, dengan memori penyimpanan yang lebih hemat dan dapat dikembangkan untuk motif lainnya. Kota Tasikmalaya mempunyai segudang seni kreatif yang dapat terus dikembangkan, diantaranya batik Tasikmalaya, payung geulis, peralatan rumah tangga dari anyaman bambu dan dan kuliner. Buku ini adalah hasil penelitian yang didukung oleh hibah penelitian dari tahun 2021. Harapan kami hasil penelitian berupa motif batik Tasikmalaya dapat terus dilestarikan sehingga motif batik Tasikmalaya ini dapat diturunkan pada generasi sekarang dan selanjutnya, dan dapat dikembangkan untuk motif-motif yang baru sehingga meningkatkan produktivitas industri prmbatikan di seluruh Indonesia khususnya kota Tasikmalaya. | Ratnadewi dkk | Yayasan Lembaga Gumun Indonesia | 2021 | batik |