Koleksi Buku Perpustakaan BBKB

             




Jumlah Data : 7072

No Judul Abstrak Pengarang Penerbit Tahun Subyek
111 Sulam, Tenun, & Renda Khas Kotogadang
Kode Panggil: 746.4 Raz s
Kotogadang, sebuah nagari kecil di dekat Bukittinggi, Sumatera Barat dikenal sebagai nagari yang memiliki berbagai kerajinan tangan khususnya sulaman, renda, dan kain songket. Ketiga kerajinan tersebut sangat dikenal sebagai hasil keterampilan tangan yang bermutu tinggi dan luar biasa. Taburan bunga dengan warna-warna semarak bagaikan taman bunga, nampak pada selendang maupun busana adatnya. Renda benang emas yang menghiasi tepian selendang, juga berbagai model jumbai sugguh membuat kita semua berdecak kagum. Buku yang dipersembahkan oleh Yayasan Kerajinan Amai Setia Kotogadang ini akan membawa kita pada tamasya mata dan pengetahuan pada salah satu bentuk keindahan budaya bangsa Indonesia, yang harus dilestarikan. Sita Dewi Razni dan Mity J. Juni Dian Rakyat 2011 Kerajinan Sulam, Renda dan Perendaan
112 Perpres Nomor 74 Tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional Tahun 2020-2024
Kode Panggil:
2022
113 Geliat Pustakawan Perpustakaan BBKB
Kode Panggil: 023 Car g
Menulis adalah menuangkan pengalaman dan pemikiran. Demikian juga yang dilakukan oleh penulis buku ini. Pengalaman memasuki rimba belantara perpustakaan disampaikan agar menjadi dokumentasi pribadi dan mudah-mudahan membawa manfaat bagi pembaca. Inovasi-inovasi dilakukan untuk sebuah loyalitas yang berdiri atas kecintaan terhadap buku (membaca). Pemikiran-pemikiran diungkapkan agar diketahui orang lain dan juga menambah angka kredit. Bak kata pepatah, sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Sebagai penutup diinformasikan kumpulan abstrak koleksi perpustakaan BBKB tentang perpustakaan dan pustakawan. Gairah pustakawan menulis sangat terasa dengan kehadiran beberapa buku yang berisi cerita perjalanan pustakawan dalam meniti kariernya. Ivone De Carlo CV Gerbang Media 2022
114 Inovasi Batik Bercerita
Kode Panggil: 75.02 Pan i
Merupakan hasil penelitian mengenai motif batik bercerita. Motif batik bercerita diduga berkembang pada awal abad ke-18, ketika peralihan kekuasaanVOC kepada pemerintahan Kerajaan Belanda. Mengangkat mitos dan cerita rakyat Pulau Jawa dan sekitarnya. Motif-motif baru diciptakan dengan menafsirkan ulang narasi cerita. Selanjutnya dilakukan eksperimen rupa dengan materi pembelajaran mengenai obyek/komposisi/warna/deformasi bentuk/berulang Ariesa Pandanwangi dkk PT Pelita Ilmu 2020 batik
115 Encyclopedia of National Dress: Traditional Clothing Around the World, Volume I
Kode Panggil: 687.151 Con e
Ada empat puluh enam penulis dari seluruh dunia yang berkontribusi dalam buku ini. Banyak yang tinggal di negara tempat mereka menulis, namun ada pula spesialis penulis tentang pakaian dari universitas atau museum. Para penulis mempersempit definisi tentang pakaian nasional atau etnis menjadi kumpulan suplemen yang dikenakan pada dan/atau modifikasi yang dilakukan pada tubuh yang diterima oleh sekelompok orang yang membedakan mereka dari kelompok tetangga atau jauh. Suplemen termasuk pakaian, perhiasan, dan aksesoris serta riasan, cat tubuh, dan perubahan sementara pada permukaan tubuh. Modifikasi adalah perubahan permanen yang dilakukan pada bentuk atau permukaan tubuh dan termasuk praktik seperti tato, skarifikasi, dan tindik. Diinformasikan juga perkembangan bentuk pakaian tertentu yang dikenakan oleh kelompok etnis tertentu dan perubahannya dari waktu ke waktu. Penggunaan pakaian etnik kontemporer terkadang juga dipertimbangkan untuk dituangkan Diuraikan pula beberapa hal membahas penggunaan elemen etnis dalam mode kontemporer negara tertentu. Jill Condra ABC-CLIO 2013 pakaian
116 Peradaban Batik ( Nilai dan Perkembangan)
Kode Panggil: 75.02 Pan p
Buku ini ditulis berdasarkan hasil pemikiran para dosen dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Tulisan disajikan dari berbagai sudut pandang yang berbeda yang khas dari sisi keilmuan masing-masing. Ide utama dari buku ini adalah mengenai nilai-nilai tradisi dan perkembangan batik di Indonesia. Dimulai dari batik tradisional yang sudah ada sejak zaman dahulu, yaitu batik tulis, batik cap dengan material batik lilin panas, sampai dengan batik printing. Batik terus berkembang. salah satunya dengan memanfaatkan biji asam jawa yang dikenal dengan batik Gutta Tamarind. Merupakan inovasi dalam teknik pembuatan, di mana teknik ini lebih mudah dan murah, tetapi tidak kalah indah dengan batik konvensional. Pembahasan lainnya dalam buku ini, tentang batik di masa kini yang tidak hanya untuk kain dan pakaian. Tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk elemen-elemen estetik penunjang keindahan ruang,interior ataupun sebagai karya grafis, hingga hilirisasi ke industri kreatif. Buku ini juga membahas tentang batik yang dapat menjadi objek pameran yang menarik, mengedukasi, dan menggali kembali berbagai kearifan lokal melalui narasi visual dan motif-motifnya. Ariesa Pandanwangi dkk Ideas Publishing 2021 batik
117 Menguak Sosok Mitologis di Keraton Kanoman Cirebon dan Keraton Yogyakarta
Kode Panggil: 75.02 Pan m
Buku hasil penelitian ini dapat menjadi acuan bagi para akademisi yang akan mengajarkan ataupun mempelajari lebih dalam tentang budaya nusantara yang spesifik yaitu sosok mitologis dari dua keraton besar di Pulau Jawa. Penelitian lintas keilmuan ini melibatkan para dosen yang berada di lingkungan Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha. Buku ini merupakan luaran hibah yang didanai Universitas Kristen Maranatha dalam menggali budaya Nusantara. Sosok mitologis masa dahulu diimplementasikan ke dalam karya seni yang dipadukan dengan trknologi digital. aRncangan tersebut menjadi kebaraun yang diusung ke dalam karya penciptaan. Semoga buku yang digagas dari kearifan lokal ini dapat menggerakkan insan kreatif Indonesia. Ariesa Pandanwangi dkk Yayasan Lembaga Gumun Indonesia 2021 batik
118 Batik From the Courts of Java and Sumatra
Kode Panggil: 75.02 Sme b
Batik adalah salah satu bentuk seni Indonesia yang paling berkembang dan menempati posisi khusus dalam sejarah dan budaya negara. Pergantian agama (Hindu, Budha, dan Islam), gelombang penjajahan (Cina, India, Arab, Portugis, Belanda, dan Inggris), dan berkembangnya kebudayaan yang sangat canggih di keraton Jawa dan Sumatera yang mendorong supremasi kaum bangsawan, semua meninggalkan jejaknya pada perkembangan batik. Dalam masyarakat yang sadar pangkat, pembedaan kelas dibuat berdasarkan jenis tekstil yang dikenakan dan polanya—banyak gaya dan motif pakaian merupakan hak prerogatif royalti—walaupun perkembangan batik Indo-Eropa menyebabkan meluasnya penggunaan sarung. Ke-71 tekstil batik yang ditampilkan dalam buku ini merupakan koleksi Rudolf G. Smend. Sebagian besar berasal dari periode 1880-1930 ketika seni membatik di Jawa mencapai puncaknya. Berasal dari kraton provinsi dan keagungan Yogyakarta dan Surakarta di Jawa Tengah adalah kain pinggul, dada, bahu, dan kepala dalam pola geometris yang teratur, teratur, dalam warna coklat soga alami, biru nila, hitam, dan krem. Warna yang lebih cerah dan desain yang lebih bebas pada sarung yang dibuat di Cirebon, Pekalongan, Lasem, dan kota-kota lain di sepanjang pantai utara komersial Jawa dengan fasih membuktikan perpaduan bentuk, motif, dan warna asli, dengan pengaruh luar. Sumatera Selatan, dengan warisan Muslimnya, menyumbangkan kain bahu besar dan jilbab, sering kali bertuliskan doa-doa Alquran. Kain yang luar biasa ini dilengkapi dengan enam belas foto vintage dari koleksi Leo Haks, yang menunjukkan bagaimana batik dipakai di pengadilan dan di tempat lain. Donald J. Harper Periplus 2004 Batik
119 Reading the Journey of Indonesia Batik
Kode Panggil: 75.02 Pan r
Beragam pendapat tentang wacana batik mulai dari aspek sejarah, budaya hingga perkembangan terkini di masa kini. Perjalanan panjang batik Indonesia mengalami pasang surut dalam upaya bertahan dari zaman yang penuh tantangan. Nilai dibalik batik terus mengalami pergeseran dari makna sakral hingga penerapannya pada benda-benda fungsional sehari-hari. Tapi budaya yang hidup dan berkembang dalam perubahan selaras sepanjang waktu Ariesa Pandanwangi dkk Ideas Publishing 2021 batik
120 Pembuatan Motif Batik dengan Turtle Graphics
Kode Panggil: 75.02 Rat p
Merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti lintas fakultas yang berada di bawah lingkungan Universitas Kristen Maranatha. Hasilnya adalah sebuah program pembuatan batik dengan menggunakan graphic. Program ini dapat dengan mudah diimplementasikan ke dalam industri kreatif perbatikan. Motif yang dikembangkan dalam tahap awal penelitian ini adalah motif geometris horizontal, vertikal, dan garis lengkung. Motif yang dihasilkan diberi nama lokal, karena tim peneliti berupaya mengangkat potensi lokal daerah. Motif lainnya diambil dari motif batik yang sudah melegenda seperti motif kawung. Ratnadewi dkk Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia 2021 batik