Jumlah Data : 7072
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
121 | Balinese Textiles: For Gods and People Kode Panggil: 677 Wro t |
Menginformasikan tentang Kryzsztof Musial, seorang pengumpul kain Bali beserta koleksinya. Koleksi tersebut telah dipamerkan di Central Museum of Textiles. Di antara contoh batik dan ikat yang indah, teknik rumit, ikat ganda sangat patut diperhatikan. Teknik yang sangat sulit dan menuntut ini, melibatkan pewarnaan lusi dan pakan yang terpisah. Selanjutnya membutuhkan ketelitian tenun yang luar biasa untuk membuat tenun geringsing. Menggunakan metode kuno (seperti kapas pemintalan tangan) dan hanya pewarna alami. | Maria Wronska-Friend | Central Museum of Textiles | 2015 | |
122 | Mozaik Seni dan Budaya Indonesia: Ragam Rumah Ibadah di Indonesia Kode Panggil: 726.9 Aha m |
Menguraikan enam agama yang diakui oleh pemerintah Indonesia yaitu Islam. Katolik, Protestan, Hindu, Budha dan Khonghucu. Dilengkapi dengan informasi mengenai Aliran Kepercayaan. Selanjutnya disampaikan uraian mengenai rumah ibadah Hindu, Budha, Islam, dan Kristen. Selain itu ditambahkan dua belas masjid bersejarah dari berbagai daerah di Indonesia. Ditutup dengan arsitektur dan budaya dua gereja. | Ari Ahadrian | PT Citra Aji Parama | 2015 | |
123 | Mozaik Seni dan Budaya Indonesia: Motif Kain dan Busana Tradisional Indonesia Kode Panggil: 391 Aha m |
Menginformasikan berbagai kain yang dominan pada masing-masing daerah di seluruh Indonesia seperti batik Aceh, songket Sumatra Barat, batik Yogyakarta, dan lain-lain.. Semua disertai dengan jenis motif beserta filosofinya. Selain itu juga diuraikan mengenai pakaian adat dan busana pengantin. Mulai dari busana pengantin, baik pria maupun wanita, aksesoris yang digunakan dan makna yang tersirat. | Ari Ahadrian dkk | PT Citra Aji Parama | 2015 | |
124 | Lenggok Betawi di Balik Narasi Visual Batik Betawi Kode Panggil: 75.02 Pan l |
Buku ini merupakan hasil penelitian lintas institusi, yang melibatkan sentra pembatikan dari lima kota yaitu Cirebon, Garut, Yogyakarta, Jakarta, dan Pekalongan. Terdiri atas empat seri yang mewakili setiap daerah penelitian di sentra pembatikan. Merupakan bagian dari luaran hibah yang didanai oleh Kemendikbudristek. Hasilnya diupayakan dapat menggalakan industri kreatif melalui batik bercerita. Motif-motif yang diusung adalah rancangan baru berupa cerita tentang Betawi masa lalu dan kini yang dipadukan di atas selembar kain batik. Rancangan tersebut menjadi kebaruan yang diusung ke industri kreatif di sentra pembatikan. Harapannya motif batik yang digagas dari kearifan lokal ini dapat menggerakkan industri kreatif yang sempat suram di masa pandemi. Proses pembuatannya dapat menginspirasi para pembatik lovers dan masyarakat pencinta batik. | Ariesa Pandanwangi dkk | Yayasan Lembaga Gumun Indonesia | 2021 | batik |
125 | Narasi Visual Dibalik Motif Batik Purwakarta Kode Panggil: 75.02 Pan n |
Bagaimana kekuatan lokal dan potensi sebuah daerah diungkapkan dalam bentuk motif? Penting untuk mengangkat kearifan lokal yang menjadi potensi daerah, karena kearifan lokal terbentuk sebagai proses interkasi antara manusia dengan lingkungannya dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhannya. Proses-proses terbentuknya kearifan lokal sangat bergantung kepada potensi sumberdaya alam dan lingkungan serta dipengaruhi oleh pandangan, sikap, dan perilaku masyarakat setempat terhadap alam dan lingkungannya. Sinergi antara pemerintah dan masyarakat Purwakarta dalam membangun sebuah identitas daerah berbasis potensi wilayahnya menjadi menarik dikaji dalam buku ini. Buku ini merupakan hasil curah pemikiran lintas fakultas di kampus Universitas Kristen Maranatha, sekaligus merespon kebijakan pemerintah daerah Purwakarta dalam menggenjot industri kreatifnya yang salah satunya menjadikan daerahnya dapat menghasilkan batik dengan motif khas Purwakarta. Diharapkan motif batik Purwakarta yang dirancang dengan program turtle graphic menjadi nilai kebaruan dalam skala nasional karena diharapkan dapat sebagai aplikasi digital bagi para agent pembatikan. | Ariesa Pandanwangi | Yayasan Lembaga Gumun Indonesia | 2021 | batik |
126 | Implementasi Bahasa Python Pada Motif Batik Tasikmalaya Kode Panggil: 75.02 Rat i |
Buku Implementasi Bahasa Python pada Motif Batik Tasikmalaya adalah gabungan dari seni dan teknik berupa pemrograman komputer dengan bahasa Python menggunakan algoritme turtle graphics. Bahasa pemrograman Python mempunyai unggulan dapat dengan mudah digunakan dan bersifat open source. Teknik-teknik pemrograman dijelaskan lebih aplikatif denganlangsung penerapannya pada pembuatan motif batik Tasikmalaya. Motif batik hasil turtle graphics ini dapat digunakan pada pembatik tradisional maupun modern, sebagai pola dasar ketika membatik, dengan memori penyimpanan yang lebih hemat dan dapat dikembangkan untuk motif lainnya. Kota Tasikmalaya mempunyai segudang seni kreatif yang dapat terus dikembangkan, diantaranya batik Tasikmalaya, payung geulis, peralatan rumah tangga dari anyaman bambu dan dan kuliner. Buku ini adalah hasil penelitian yang didukung oleh hibah penelitian dari tahun 2021. Harapan kami hasil penelitian berupa motif batik Tasikmalaya dapat terus dilestarikan sehingga motif batik Tasikmalaya ini dapat diturunkan pada generasi sekarang dan selanjutnya, dan dapat dikembangkan untuk motif-motif yang baru sehingga meningkatkan produktivitas industri prmbatikan di seluruh Indonesia khususnya kota Tasikmalaya. | Ratnadewi dkk | Yayasan Lembaga Gumun Indonesia | 2021 | batik |
127 | Garutan: Sebuah Pengantar Kode Panggil: 75.02 Dew g |
Indonesia mempunyai keragaman batik yang menampilkan kekhasan tiap daerah. Salah satunya batik Garutan yang berasal dari daerah Garut, Jawa Barat. Corak dari batik Garutan sendiri mendapat pengaruh dari berbagai kota, sebagai imbas dari letaknya yang berada di peisisir Selatan dan daerah wisata. Melihat kondisi ini, inovasi yang dilakukan para pembatik membuat batik Garut mengalami perkembangan, sehingga dirinya memiliki motif maupun warna yang khas. Hal ini dapat dilihat dari corak maupun latar sederhana, yang ketika dikomposisikan dalam satu kesatuan tetap dapat tampil dengan cantik. Di dalam buku ini dipaparkan perkembangan kekhasan batik Garut serta proses pembuatan karya batik Garutan bertema legenda dan cerita rakyat, maupun cerita di luar Garut yang dibuat berdasarkan corak serta warna khas Garut | Belinda Sukapura Dewi dkk | Yayasan Lembaga Gumun Indonesia | 2021 | batik |
128 | Garutan: Sebuah Pengantar Kode Panggil: 75.02 Dew g |
Indonesia mempunyai keragaman batik yang menampilkan kekhasan tiap daerah. Salah satunya batik Garutan yang berasal dari daerah Garut, Jawa Barat. Corak dari batik Garutan sendiri mendapat pengaruh dari berbagai kota, sebagai imbas dari letaknya yang berada di peisisir Selatan dan daerah wisata. Melihat kondisi ini, inovasi yang dilakukan para pembatik membuat batik Garut mengalami perkembangan, sehingga dirinya memiliki motif maupun warna yang khas. Hal ini dapat dilihat dari corak maupun latar sederhana, yang ketika dikomposisikan dalam satu kesatuan tetap dapat tampil dengan cantik. Di dalam buku ini dipaparkan perkembangan kekhasan batik Garut serta proses pembuatan karya batik Garutan bertema legenda dan cerita rakyat, maupun cerita di luar Garut yang dibuat berdasarkan corak serta warna khas Garut | Belinda Sukapura Dewi dkk | Yayasan Lembaga Gumun Indonesia | 2021 | batik |
129 | Cerita Pekalongan di Atas Batik Tamarin Kode Panggil: 75.02 Api c |
Perjalnan dunia batik di Indonesia telah mengalami gejolak yang beragam, naik turun, tetapi selalu bertahan. Kejayaan masa lampau adalah suatu kebanggaan, sama sekali tak boleh dilupakan, sungguh prestasi yang luar biasa. Tentunya generasi penerus yang bangga, dapat mengimbangi melalui caranya tersendiri. Batik Tamarin adalah metoda membatik yang diangkat untuk menyumbangkan upaya pelestarian batik tanpa mengusik tradisi warisan. Goresan batik tamarin yang mengususng tema cerita legenda dan mitos yang ada di Indonesia memiliki banyak potensi pengembangan industri batik terutama di tingkat perajin kecil. Kelak akan menjadi bagian dari sejarah di masa mendatang. Sudah tiba saat semua anak bangsa menyumbangkan gagasan cemerlang hasil dari pemikiran di zaman sekarang yang diabadikan dalam teknik batik Tamarin, sebagai terobosaan melewati hambatan yang dihadapi perajin. Selain itu juga para perajin berkesempatan untuk memperbaiki tingkat ekonomi dengan kreativitas tinggi dan mampu bersaing di pasar. Tak ada sesuatu yang lebih membanggakan, daripada turut memberikan sumbangsih yang memperkaya khasanah batik Indonesia masa kini. | Arieti Mochtar Apin | Yayasan Lembaga Gumun Indonesia | 2021 | batik |
130 | Akulturasi dalam bahasa Rupa Pada Motif Batik Belanda Cirebon dan Batik Pesisir Jawa. Kode Panggil: 75.02 Adi a |
Batik menjadi identitas bangsa Indonesia dan mendapat pengakuan dunia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan Nonbenawi Dunia (Masterpieces of the Oral and Intangible World Heritage of Humanity) dari UNESCO, 2 Oktober 2009. Di masa lalu, masa produk batik memiliki pola, corak, dan motif yang memuat makna kehidupan, nilai-nilai sakral, fungsi religi, dan bersifat kolektif. Cirebon dan Pesisir Jawa merupakan selain menjadi wilayah produktif penghasil produk budaya juga merupakan wilayah produktif penghasil produk budaya juga merupakan salah satu sentra batik Indonesia.Wilayah ini memiliki kekhasan motif batik. Memperlihatkan jejak kekayaan budayanya sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Islam pada masa kejayaannya. Salah satu yang menjadi karakter wilayah Cirebon dan Pesisir Jawa adalah batik Belanda, yang terdiri dari tiga ragam ciri khas yaitu batik Buketan, batik Kompeni, dan batik Bercerita. Mulai berkembang pada akhir masa kolonialisme Belanda, awal tahun 1800-an. Pola-pola batik ini berkembang sangat pesat karena peran serta penguasaha Indo-Belanda yang bekerja sama dengan pembatik di Cirebon. Batik Belanda merupakan inovasi hasil akulturasi budaya selama berabad-abd yang berkelanjutan sejak masa prasejarah, Hindu, Budha, Islam dan kemudian Barat. Keunikan batik Belanda adalah dengan munculnya unsur-unsur rupa dan obyek ragam hias figur manusia, bunga-bungaan dan folklore khas Eropa dengan cara gambar mendekati gaya realis naturalis Barat yang sebelumnya belum ada dalam motif batik. Hal tersebut menunjukkan masyarakat Cirebon dan Pesisir Jawa yang terbuka, kreatif dan dinamis. Secara inovatif menciptakan pola dan motif batik yang menginspirasi pembatik/seniman batik bahkan samapai sekarang. | Nuning Y Damayanti Adisasmito dkk | Yayasan Lembaga Gumun Indonesia | 2021 | batik |