Jumlah Data : 7026
No | Judul | Abstrak | Pengarang | Penerbit | Tahun | Subyek |
---|---|---|---|---|---|---|
6821 | Persiapan Penerapan Sistem Mutu Pada Seksi Pelatihan Teknis BBKB Kode Panggil: BBKB 389.6 Sla p 2008 |
Menghadapi persaingan bisnis yang semakin besar , Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta harus selalu melakukan pengembangan kemampuan untuk dapat memperbaiki kinerja. Salah satu cara yang di tempuh adalah dengan menerapkan sistem manajemen mutu berdasarkan standar ISO 9000 pada seleksi pelatiham teknis. Pada tahap awal , dilakukan persiapan sistemmanajemen mutu yaitu dengan menyusun dokumentasi yang disusun terdiri dari 4 (empat) level yaitu: 1. Level I :Pedoman/Panduan Mutu 2. Level II :Prosedur Sistem Mutu / Prosedur Ope Operasional 3. Level III :Instruksi Kerja 4. Level IV :Formulir Dengan telah tersusunnya dokumen sistem manajemen , maka di lakukan ujicoba penerapannya . Namun penerapan belum dapat berjalan dengan baik, karena masih ada personil yang terkait dengan pelaksanaan pelatihan belum memahami benar terhadap dokumen yang di susun . Oleh karena itu, masih perlu di lakukan sosialisasi dokumen lebih intesif lagi agar seluruh personil dapat memahaminya dengan baik . Diharapkan dengan penerapan sistem manajemen mutu pada seksi pelatiahan teknis, BBKB khususnya seksi pelatihan teknis mampu memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan. | Slamet Rahayu,S.Teks | Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan | 2008 | penerapan sistem mutu |
6822 | Peningkatan SDM Melalui Outbond Kode Panggil: BBKB 376.6 Bac p 2008 |
Kunci sukses sebuah organisasi adalah kerjasama antar anggota organisasi. Dengan kerjasama cita-cita organisasi dapat tercapai dengan cara menyatukan hati dan tekad anggotanya untuk mencapai tujuan. Sesulit apapun atau seberat apapun rintangan yang dihadapi, asalkan ditangani dengan kompak tekat yang kuat, maka akan dapat dikerjakan dengan baik. Pengembahangan Tim adalah suatu bentuk kerjasama dalam suatu tim, yang berupa unsur aktif dalam momen tertentu. Antara Kerjasama dan Pengembangan Tim keduanya mempunyai arti yang positif, namun pengembangan tim mempunyai jangka waktu yang lebih lama prosesnya. Dalam pengembangan ini mengalami beberapa proses, antara lain proses pengenalan antar anggota, proses belajar, proses pemecahan masalah dan sebagainya. Dimana dalam proses tersebut ada pengalaman kebersamaan yang saling dirasakan manfaatnya, serta saling mempunyai komitmen dalam mencapai tujuan organisasi. Outbond sebagai salah satu cara simulasi dari pengembangan tim, yang memanfaatkan alam lingkungan menjadi prasarana dan sarana. Hal ini juga memberi nilai tambah bagi peserta untuk mencintai alam. | Bachtiar Totosantoso, SH | Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan | 2008 | outbond |
6823 | Apresiasi Hasil Litbang Unggulan Kode Panggil: BBKB/633.58/Sit/a/20 |
Dra. Siti Utami, M.Si | Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan | 2008 | batik sutera | |
6824 | Sosialisasi Penggunaan Label Batikmark"Batik Indonesia" Pada Produk Batik Kode Panggil: BBKB 75.02 Eri s 2008 |
Ir. Erikson Tampubolon | Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan | 2008 | batikmark | |
6825 | Promosi Dagang Industri Dan Investasi Kode Panggil: BBKB 658.82 Wis p 2008 |
Kegiatan Promosi Dagang , induastri dan investasi merupakan salah satu kegiatan dari kegiatan Pengembangan dan Pelaynan Teknologi Industri Kerajinan dan Batik , Balai Besar Kerajinan dan Batik Tahun Anggaran 2008. Kegiatan yang di laksanakan adaalah promosi melalui pameran. Pada setiap pameran yang di ikuti oelh Balai Besar Kerajinan dan Batik selalu memamerkan hasil penelitian dan pengembangannya . Adapun pameran yang di ikuti pada tahun 2007 antara lain : 1. Pameran Riset Unggulan dan Sertifikasi di Cikarang (Jawa Barat) ,pada tanggal 28n April 2008 sampai dengan 2 Mei 2008. 2. Pameran Pekan Produk Budaya Indonesia, Jakarta Convetion Center (JCC) , Jakarta pada tanggal 4 sampai dengan 8 Juni 2008. 3. Pameran PPI Regional di Kalimantan Timur , Pada tanggal 5 juli 2008 sampaid engan 12 juli 2008 4. Pameran Texcraft , di Yogyakrta pada tanggal 9 sampai dengan 13 juli 2008 5. Pameran yayasan Batik Indonesia , Departemen Perindustrian RI, Jakarta , pada tanggal 8 sampai dengan 12 September 2008. 6. Pameran Teknologi Tepat Guna , di PRJ Semarang , pada tanggal 30 Oktober sampai dengan 3 November 2008. 7. Pameran Hasil Riset dan Teknologi Industri , Jakarta pada tanggal 24 sampai dengan 28 November 2008. Diharapkan dengan adanya kegiatan promosi Dagang, Industri dan Investasi ini Keberadaan Balai Besar Kerajinan dan Batik lebih di kenal masyarakat luas. Sehingga dapat meningkatkan kerja sama pengembangan dan terbukanya komunikasi timbal balik antara Balai Besar Kerajinan dan Batik dengan pemda setempat , BUMN, BUMD. dan instansi terkait dalam UKM kerajinan dan Batik . | Drs.A.Wisnu Pamungkas, M.Si | Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan | 2008 | pameran dagang |
6826 | Pemasyarakatan Teknologi Batik Masyarakat Pasca Gempa Yogyakarta Kode Panggil: BBKB 75.02 Sul p 2008 |
Ir. Sulistyono | Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan | 2008 | alih teknologi | |
6827 | Pengembangan Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) Kode Panggil: BBKB 389.6 Sur p 2008 |
Lembaga Penilaian Kesesuaian (LPK) adalah Lembaga yang menyediakan jasa penilaian kesesuaian. Sedangkan Penilaian Kesesuaian adalah pembuktian bahwa acuan yang berkaitan dengan produk, proses, system, personil atau lembaga telah terpenuhi. Pengembangan Lembaga Penilaian Kesesuaian merupakan salah satu kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2008 di Balai Besar Kerajinan dan Batik. Program ini dilaksanakan sebagai upaya penguatan struktur BBKB dan dalam rangka melakukan penerapan SNI dan sesuai dengan tugas BBKB yang salah satunya adalah pengujian dan sertifikasi (SK Menperind No:46/M-IND/PER/6/2006). Pada pengembangan LPK ini ada 3(tiga) kegiatan: . Re Asesmen Laboratorium Uji Komoditi Industri Kerajinan dan Batik (LUK-IKB). LUK-IKB telah terakreditasi sejak tahun 1996, tahun 2008 saatnya Re Asesmen karena masa berlaku sertifikat telah habis. . Akreditasi Lembaga Sertifikasi Produk (LSpro) . Akreditasi Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM) Keluaran dari pengembangan LPK: . Diperoleh sertifikat LIK-IKB yang baru . LSpro TOEGOE yang terakreditasi . LSSM CRAFTIQA yang terakreditasi Dari hasil kegiatan dapat disimpulkan bahwa ada satu lembaga yang belum akreditasi yaitu LSSM. Hal ini disebabkan karena terbatasnya personil yang memenuhi persyaratan dalam menduduki jabatan di Lembaga tersebut yaitu harus memahami dan berpengalaman dalam bidang Sistem Manajemen Mutu (ISO 9000), sehingga sebagian besar personel merangkap jabatan, di 3(tiga) lembaga tersebut, hal ini mengakibatkan penyelesaian pekerjaan kurang optimal. Namun demikian seluruh persyaratan LSSM untuk pelaksanaan akreditasi telah terpenuhi. | Surti Indriastuti, ST | Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan | 2008 | SNI Kerajinan dan Batik |
6828 | Sinergi Pengembangan Industri Sutera Desa Tocemba, Sulsel Kode Panggil: BBKB 677.37 Kri s 2008 |
Sutera adalah serat yang diperoleh dari jenis serangga yang di sebut Lepidoptera. Serat sutera berbentu filamen, dihasilkan oleh larva ulat sutera waktu membentuk kepompong . Species utama dari ulat sutera yang dipelihara untuk menghasilkan sutera adalah bombyx mori. Pemeliharaan ulat sutera dimulai di negeri Cina , Kemudian menyebar ke Jepang, Asia Tengah , Asia TimurN dan Ke Eropa. Pada saat ini negara utama penghasil sutera adalah Jepang, Cina, Italia dan Prancis. Proses degumming merupakan proses penghilangan serisin yang terkandung dalamkokon , tujuannya untuk mendapatkan pegangan yang lembut, muculilau dan bahan menjadi bersih dan putih. Kain dapat di buat dengan proses tenun dan rajut , tetapi di samping kedua proses tersebut ada proses pembuatan selembar kain tanpa melalui proses petenunan maupun peoses perajutan, yaitu proses non woven. Dimana bahan yang di gunakan tidak berubah untaian benang melainkan langsung dari serat yang disusun lalu diberi perekat sehingga terbentuk lembaran kain. | J. Krismartono | Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan | 2008 | sutera |
6829 | Pemetaan Dan Inventarisasi Lembaga Pembudayaan Iptek Kode Panggil: BBKB 061.6 Agu p 2008 |
Ciri yang di gambarkan pada motif batik ternyata memiliki makna simbolisasi yaang menggambarkan budaya dan kearifan dari setiap daerah yang ada di Indonesia. Terbukti dari ciri, bentuk dan corak batik dari berbagai Daerah mempunyai karakteristik yang berbeda satu dengan yang lainnya baik motif maupun citra warnanya yang berhubungan erat dengan lokasi geografis tingkat kehidupan tradisi daerah setempat. Hal ini tertuang pada batik tradisional yang merupakan salah satu potensi unggulan dari setiap daerah di Indonesia yang perlu di lestarikan. Sementara itu sampai saat ini seluruh potensi kekayaan yang ada belum sepenuhnya dapat berkembang, untuk itu perlu di adakan sebuah kegiatan dalam upaya pengalian kembali , pengembangan, termasuk upaya pembinaan dan pelestarian terhadap potensi batik di setiap daerah di Indonesia. Balai Besar Kerajinan dan Batik sebagaai salah satu institusi pemerintah di harapkan menjadi lokomotif penggerak industri kerajinan dan batik di Indonesia sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya Balai Besar Kerajinan dan Batik memilik ikewajiban untuk melakukan pemantauan dan pemetaan potensi kerajinan dan batik daerah di Indonesia. Pemetaan potensi daerah pad hari ini di titik beratkan pada pemetaan terhadap potensi batik di daerah provinsi Jambi (kota Jambi dan sekitarnya) , provinsi DIY (Yogyakarta dan ssekitarnya ) . Dari kegiatan tersebut di dapatkan data-data otentik mengenai potensi batik di daaerah tujuan kegiatan . Data- data tersebut berupa kondisi UKM batik , profil UKM batik , permasalahan yang di hadapi oleh UKM batik , ciri dan karakteristik dari produk batik , teknologi proses UKM batik tujuan kegiatan serta contoh- contoh produk batik yang menjadi cirm khas batik dari daerah tujuan kegiatan . | Agus Haerudin, A.Md | Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan | 2008 | Inventarisasi Lembaga Iptek |
6830 | Pendidikan dan Latihan perhiasan Kode Panggil: BBKB 376.6 Han p 2008 |
Drs .Handoyo | Balai Penelitian Batik Dan Kerajinan | 2008 | pelatihan |