1a_Fotor_Collage


Yogyakarta – Rombongan SMK N 1 Ponorogo mengunjungi Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB)  dengan dipimpin oleh Kepala Sekolah, Bapak Drs. Udi Tyas Arianto, MM  dengan membawa sekitar 70 orang yang terdiri dari guru dan siswa Jurusan Tata Niaga kelas XI pada 8 Maret 2017.  Kunjungan tersebut merupakan bagian dari rangkaian tur Kunjungan Industri guna menambah wawasan para siswa didik tentang batik dan perkembangannya sebagaimana disebutkan dalam surat elektronik pada Jumat, 10 Februari 2017 oleh Bapak Kusbudi Susanto, S.Pd selaku Ketua Program Tata Niaga.

Rombongan SMK N 1 Ponorogo tiba pukul 09.00 WIB di BBKB dengan menggunakan 2 bus besar dan langsung diterima di Ruang Aula BBKB oleh Kepala Seksi Pemasaran, Bapak Masiswo, M.Sn. Kunjungan rombongan SMK N 1 Ponorogo dimaksudkan untuk melihat secara langsung aktifitas pembuatan produk batik dan kerajinan di BBKB. Mendapatkan pemahaman tentang manajemen pemasaran, miniatur proses produksi batik dan juga bagaimana membuat produk yang diminati masyarakat dan laku dijual. SMK N 1 Ponorogo memfokuskan pembelajaran pada kelompok bisnis dan manajemen serta memiliki jumlah siswa didik mencapai 1.600 orang. Selain itu, misi SMK N 1 Ponorogo adalah mencerdaskan anak-anak didik dan membantu tamatan (lulusan) agar siap terjun ke dunia industri, konsep pembelajaran tersebut disampaikan oleh Bapak Drs. Udi Tyas Arianto, MM  dalam sambutannya.

            BBKB yang diwakili oleh Bapak Masiswo, M.Sn tidak menyia-nyiakan kunjungan industri perdana ini dengan memberikan sambutan hangat dan menyampaikan paparan profil dan tupoksi (tugas pokok dan fungsi) BBKB kepada rombongan. Beliau mengharapkan untuk bisa melanjutkan kerjasama di masa mendatang antara kedua belah pihak dalam berbagai layanan jasa lain di BBKB seperti PKL, magang, penelitian, workshop atau pelatihan teknis. Bak gayung bersambut, Bapak Drs. Udi Tyas Arianto, MM  menanggapi tawaran dari Kasi Pemasaran BBKB dengan komitmen untuk menindaklanjuti kunjungan kali ini dengan kerjasama di layanan jasa lain seperti pelatihan bagi siswa.

            “SMK-BISA, SMK N 1 PONOROGO – LUAR BIASA”. Antusiasme siswa didik semakin meningkat saat meneriakkan yel-yel menyambut aba-aba guru sebelum mengawali sesi diskusi. Diskusi bergulir seputar visi misi BBKB, sejarah, ekstra kewirausahaan yang memungkinkan diselenggarakan di sekolah terkait kerajinan dan batik serta bagaimana cara mendapatkan bahan-bahan industri batik. Tidak cukup dengan informasi dari diskusi saja, rombongan kemudian diajak berkeliling ke laboratorium perhiasan non ferro, keteknikan/perekayasaan alat, batik, tenun, dan juga laboratorium batik untuk melihat secara langsung kegiatan penelitian dan pengembangan serta layanan jasa yang ada di BBKB.          (rd)

Bagikan di Media Sosial Anda