7_(Medium)2


Keinginan yang kuat untuk melihat secara langsung para peserta pelatihan dan pengembangan khususnya IKM kerajinan dan batik di Kabupaten Pekalongan telah mendorongnya untuk berkunjung ke  Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta.Kunjungan Ketua Dekranasda Kabupaten Pekalongan Ibu Dra Hj. Munafah Asih Kholbihi beserta rombongan dilaksanakan pada hari Rabu 17 Oktober 2018. Kehadirannya di BBKB adalah untuk melakukan monitoring 10 (sepuluh) orang peserta  Pelatihan Batik dengan Zat Warna Alam yang diselenggarakan atas kerjasama Dinas Perindustrian, Perdagangan,Koperasi dan UMKM (Disperindagkop & UKM) Kabupaten Pekalongan dengan BBKB. Kegiatan Pelatihan tersebut dilaksanakan selama 5 (lima) hari terhitung tanggal 15 -19 Oktober 2018 di Laboratorium Batik, BBKB.

Kunjungan Ibu Dra Hj. Munafah Asih Kholbihi disambut oleh Kabid. Pengembangan Jasa Teknik Bp. A. Wisnu Pamungkas, M.Si yang merangkap sebagai  Koordinator Pelaksana Tugas Kepala Sehari-hari Balai Besar Kerajinan dan Batik, didampingi oleh Kabid. Pengembangan Kompetensi dan Alih Teknologi Ibu Sri Nurwidiyati dan Kepala Seksi Pemasaran Harnandito Paramadharma. Pada pertemuan tersebut Ibu Munafah menyampaikan bahwa Kab. Pekalongan memiliki banyak potensi  sumber daya alam dan budaya yang mampu mendorong perkembangan industri kerajinan dan batik.

Dalam pertemuan tersebut terjadi diskusi yang hangat dan Pemda Pekalonganakanmenjalin dan mengembangankan kerjasama di bidang kerajinan dan batik sebagai upaya pengembangan warna alam dengan memanfaatkan tanaman yang ada di hutan-hutan yang berada di wilayah Kab. Pekalongan. Sedangkanterkait dengan pemanfaatan bambu sebagai bahan kerajinan Pemkab. Pekalongan berencana akan mengembangkan pembudidayaan bambu di daerahnya. Ibu Munafah juga tertarik  pada hasil litbang pengembangan teknik batik latar dan pengembangan souvenir dari bahan pewter.

Pada kesempatan ini Ibu Dra Hj. Munafah Asih Kholbihi berkesempatan untuk ikut serta mencoba membatik mulai dari mencanting kain, mencap kain, mencelup warna indigo dan menfiksasi kain celupan warna tingi dengan menggunakan bahan tawas.  Ketika berlatih membatik tampak sangat luwes dalam membuat kerajinan batik karena menurut beliau, pekerjaan membatik sudah dikenalnya sejak duduk dibangku sekolah menengah pertama untuk membantu usaha keluarganya,”tukasnya”. Beliau juga menyampaikan rasa terimakasih kepada Balai Besar Kerajinan dan Batik yang sudah mau bekerjasama dan membimbing perajin-perajin batik dari pekalongan untuk meningkatkan kualitas batik warna alami di daerahnya. Pada kunjungannya ke BBKB, beliau juga berkesempatan untuk berkeliling  mengunjungi laboratorium-labatorium yang ada di BBKB untuk melihat proses dan hasil litbang yang dihasilkan.

Bagikan di Media Sosial Anda