IMG_6619


Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik 2019 (SNIKB)

Berbagai kegiatan dilakukan Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB), Yogyakarta untuk memperingati 1 dasawarsa Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober. Salah satunya kegiatannya adalah “Seminar Nasional Industri Kerajinan dan Batik (SINBK) yang dilaksanakan pada 8 Oktober 2019 di Hotel Inna Malioboro, Yogyakarta. Revolusi industri keempat ditandai dengan adanya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi sepenuhnya. Tidak hanya dalam proses produksi, melainkan juga di seluruh rantai nilai industri sehingga melahirkan model bisnis yang baru dengan basis digital guna mencapai efisiensi yang tinggi dan kualitas produk yang lebih baik. Untuk itu, sektor industri nasional perlu banyak pembenahan terutama dalam aspek penguasaan teknologi yang menjadi kunci penentu daya saing di era Industri 4.0. Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik, Ir. Purwati Widowati, MP mengatakan bahwa “Era Revolusi Industri 4.0 tidak hanya membawa perubahan bagi sektor industri, akan tetapi juga dalam kehidupan pada umumnya. Dalam masyarakat telah hadir segmen dengan karakteristik unik yang dikenal sebagai generasi milenial. Generasi ini telah mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam berbagai aspek kehidupan. Dengan adanya bonus demografi yang dimiliki Indonesia, generasi tersebut akan mendominasi persentase masyarakat dalam beberapa tahun ke depan. Untuk mempertahankan industri kerajinan dan batik pada masa yang akan datang, generasi milenial perlu dirangkul sebagai konsumen potensial produk kerajinan dan batik. Akan tetapi pendekatan yang dilakukan harus berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya”.  Untuk menyikapi berbagai tantangan serta dinamika tersebut, langkah-langkah kolaboratif perlu dilakukan dengan melibatkan beberapa pemangku kepentingan, mulai dari institusi pemerintahan, asosiasi dan pelaku industri, hingga unsur akademisi. Oleh karena itu, pada momen peringatan 10 tahun pengakuan batik oleh UNESCO, Balai Besar Kerajinan dan Batik sebagai lembaga pelaksana kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang industri kerajinan dan batik, menyelenggarakan Seminar Nasional “Inovasi Teknologi Kerajinan dan Batik Menuju Revolusi Industri 4.0”. Tujuan seminar nasional ini adalah untuk menyatukan berbagai gagasan dan pemikiran dari kalangan industri, pemerintahan, perguruan tinggi ataupun profesional dalam bidang kerajinan dan batik mengenai inovasi yang dapat dilakukan untuk memperkuat industri kerajinan dan batik khususnya dalam menyongsong Revolusi Industri 4.0., Memberikan wacana berbagai macam teknologi digital dalam hal ini adalah Internet of Things sebagai hal besar selanjutnya yang terkait dengan peluang, tantangan dan permasalahan yang akan dihadapi saat ini dan waktu mendatang dan seminar ini juga diharapkan dapat menjadi jembatan sinergi dari berbagai pihak terkait untuk kemajuan industri kerajinan dan batik. Hadir pada Seminar ini narasumber : 1. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian yang diwakili oleh Kepala Puslitbang Industri Kimia, Farmasi, Tekstil, Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (Ir. Sony Sulaksono, M.Bs), 2. Dewan Pakar Yayasan Batik Indonesia (Prof. Dr. Ir. Rahardi Ramelan), 3. Direktur Edukasi Badan Ekonomi Kretarif (Ibu Poppy Savitri). Selain itu akan dilaksanakan seminar panel yang akan di hadiri oleh Peneliti, dosen, mahasiswa, praktisi industri dan anggota lembaga pemerintah sebagai pemakalah ataupun sebagai peserta non pemakalah. Sementara itu, pada tahun 2018 Kementerian Perindustrian telah menyusun inisiatif “Making Indonesia 4.0” sebagai sebuah roadmap (peta jalan) yang terintegrasi untuk mengimplementasikan sejumlah strategi dalam memasuki era Industry 4.0. Inisiatif Making Indonesia 4.0 ini memberikan potensi besar untuk melipatgandakan produktifitas tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan daya saing global dan mengangkat pangsa pasar ekspor global. Ekspor yang lebih tinggi akan membuka lebih banyak lapangan pekerjaan, sehingga konsumsi domestik menjadi lebih kuat dan Indonesia dapat menjadi salah satu dari 10 besar ekonomi dunia.

Bagikan di Media Sosial Anda